Rabu, 24 Desember 2014

Bahaya Syi'ah

Tahun 87 kami pertama kali mengadakan seminar di Hotel Indonesia, yang adakan Yayasan Alumni Timur Tengah, menampilkan pak Prof. Ibrahim Husain, menampilkan pak Prof. Dr. Muhammad Rasjidi, menampilkan Dr. Fuad Muhammad Fakhruddin, kami waktu itu kan masih terlalu muda sekali, kami sebagai pembanding saja, tapi ngobrol-ngobrol di luar, pak Prof. Ibrahim Husain mengatakan “Syiah itu lebih berbahaya daripada komunis” tahun 87, kami terus terang masih kaget waktu itu, kok bisa begitu pak Ibrahim Husain ya, sekarang Duta Besar Irak bilang kepada saya 2 minggu yang lalu, di Iran masih ada 35% orang Ahli Sunnah wal Jama’ah, tapi mereka sudah tidak punya hak politik sama sekali, tidak ada satupun anggota parlemen dari Ahli Sunnah, tidak ada masjid Ahli Sunnah satupun di Iran, kami datang, kami satu minggu disana, satu pekan, nggak menemukan masjid Ahlus Sunnah, sementara Soviet atau Rusia sekarang, yang komunis, yang katanya anti tuhan, masih ada ratusan masjid milik ahlis sunnah wal jama’ah, maka baru saya mengatakan betul apa yang dikatakan pak Ibrahim Husain, Syi’ah lebih berbahaya daripada komunis, kalau syi’ah meraih kekuasaan politik, tidak ada cara lain, ikut syi’ah atau potong leher, saya mengatakan hubungan umat Islam Indonesia dengan Timur Tengah, dengan Saudi Arabia yang ada orang mengatakan Wahabi itu, kurang lebih dari 100 tahun, pernah kah ada satu tetes darah yang tumpah gara-gara Saudi Arabia? Tidak pernah, dengan Mesir, dengan Maroko yang bermazhab Maliki dan lain sebagainya nggak ada sama sekali. Tapi dengan Iran, baru kemarin sore, darah sudah tumpah dimana-mana, di Sampang, di Madura, dan sebagainya, saya nggak membayangkan kalau hubungan itu sudah mencapai 100 tahun bagaimana Indonesia itu. Makanya jangan heran ada sebuah disertasi yang ditulis oleh Dr. Abdul Khair Ramadhan itu diujikan di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, beliau jurusan Sosiologi Hukum Agama, apa judulnya disertasinya? Ini mau dibukukan, sudah diterbitkan tapi masih percobaan aja, ada masukan-masukan dan kami sudah diminta untuk menjadi pengantar, judulnya apa? “Syi’ah menurut Syi’ah, Ancaman bagi NKRI”, Ini segera kami terbitkan insya Allah, dan insya Allah kami akan jadi pengantar,


Dan ketika Shafawiyyah tampil, itu abad ke-17 kalau tidak salah, itu menurut seorang ulama dari Irak, namanya Dr. Husain Syaikh as-Samra’i, orang Shafawiyyin bersumpah, hari ini di Iran, besok di Irak, lusa di Syria, berikutnya di Bahrain, dan berikutnya di negara-negara lain, itu yang mengatakan anggota majelis ulama Irak. Mungkin itu sebuah ilusi atau isapan jempol, tapi apa yang terjadi di Irak sekarang, apa yang terjadi di Syria sekarang, bahkan ada orang Indonesia tokoh Syi’ah sudah menantang: “Apa harus saya pindahkan konflik di Irak ke Indonesia?” udah nantang begitu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar